Pertemuan
Metronewsntt.com, Kupang- Aliansi Peduli Kemanusiaan temui Ketua MUI NTT.Kedatangan mereka kurang lebih mencapai 30 orang yang terdiri dari GMKI, Garda Triple X, LMD dan beberapa Ormas lainya, Rabu (2/2).
Kedatangan mereka diterima secara lansung oleh Ketua MUI NTT, Muhammad S.Wongso dan beberapa pengurus MUI lainnya dan diarahkan ke lantai 2 tempat pertemuan akan berlansung.
Kedatang mereka dengan tujuan untuk meminta MUI untuk dapat membantu menyuarakan mengenai kasus pembunuhan ibu dan anak di Penkase Oeleta beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan kasus pembunuhan kasus Asyrid dan lael yang saat ditangani pihak kepolisian.
Menanggapi semua hal yang telah disampaikan tersebut, Ketua MUI bidang hukum dan perundang-undangan, Anwar Pua Geno mengatakan, MUI akan mengawal dan menyikapi semua pernyataan sikap dalam penanganan kasus ini secara ransparan dan seadil-adilnya.
"Berkaitan dengan ini kita akan rapat mengambil keputusan tidak saja internal tapi akan bersuara ke Kapolri dan Komisi III DPR RI, Kapolda, DPR provinsi hingga Gubernur secara kelembagaan," katanya
Ia juga mengajak untuk bersama-sama mengawal kasus ini agar proses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
Sementara Ketua MUI NTT, Muhammad S.Wongso mengatakan, mencermati atas pendapatan yang masuk resah gelisa teman-teman karena ada rasa gelisa ini tidak sendiri tapi menimbulkan kegelisaan Kota Kupang dan kemanusian.
"Keluarga Manafe tidak sendiri, dan aliansi tidak berjuang sendiri dalam perjuangan kasus ini. Jangan mundur tapi mari tegakam keadilan di tanah Nusa Tenggaara Timur," katanya.
Kasus ini, menurutnya adalah kasus kemanusian yang pelakunya lebih keji dari binatang sehingga MUI mengutuk keras kejadian ini.(mnt)